Siapkan Pendidikan Islam Hadapi Era Society 5.0, Unimma Gelar Seminar Internasional Virtual
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) menggelar seminar internasional virtual dengan tema “Islamic Study and Islamic Economic in Era Society 5.0”. Kajian ilmiah tersebut sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan visi Unimma sebagai perguruan tinggi yang unggul menyiapkan alumni siap kerja. Rektor Unimma, Dr Suliswiyadi MAg saat membuka acara tersebut mengatakan, wawasan pengetahuan secara global sangat penting dimiliki seluruh mahasiswa. Terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19, menuntut tantangan dan strategi calon pekerja untuk melakukan pengembangan diri. ”Seminar ini menjadi penyegaran ilmu yang disesuaikan dengan kondisi penuh tantangan sekarang. Pandemi Covid-19 telah mengubah beberapa cara pandang baru dalam hidup termasuk pendidikan,” katanya. Sulis melanjutkan bahwa dalam konteks keilmuan, Covid-19 memberi tantangan sekaligus tuntutan strategi pengembangan keilmuan. Terutama bagi kalangan mahasiswa yang siap bekerja, seperti lulusan Unimma. Baca Juga Pencarian Korban Hanyut Diliran Kali Bening Masih Terus Dilakukan ”Sengaja kita hadirkan nara sumber dari berbagai negara agar dapat memberi pandangan pandangan baru tentang realitas ilmu pengetahuan islam,” tuturnya. Seminar internasional tersebut menghadirkan empat nara sumber dari 4 negara, antara lain Dr Sariya Cheruvallil-Contractor yang merupakan Assistant Professor Centre for Trust, Peace and Social Relations Coventry University, United Kingdom. Kemudian, Assoc Prof Nassef Manabilang Adiong PhD, dari University of the Philippines Diliman. Selanjutnya, Assoc Prof Dr Mohammad Khairi Hj Othman, dari Universiti Utara Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia, dan Agus Miswanto SAg MA dari Unimma, Indonesia. Prof Dr Mohammad Khairi menyebutkan, dari aspek pendidikan Islam, beberapa fokus penekanan diberikan agar sejalan dengan elemen perubahan di tingkat global. Menurut dia, fokus itu antara lain Quality (Itqan), Excellence (Falah), Individual (Insan), Potential (Fardi), dan Aspiration (Izzah). ”Jika di era 5.0, keterampilan juga harus diasah. Oleh karena itu, kita harus memiliki Global Skills, Innovative & Creative Skills, Digital Technology Skills, dan Interpersonal Skills,” jelasnya. Ia menambahkan, pembelajaran pendidikan Islam di era revolusi informasi 4.0 menuju masyarakat 5.0 membutuhkan perubahan yang drastis dan sejalan dengan perubahan global. Berbagai aspek dan elemen terkait perlu mendapat perhatian khusus untuk memastikan pencapaian tujuan pendidikan nasional. ”Dengan demikian, pendidikan Islam dipandang mampu sejajar dengan bidang pendidikan lainnya,” pungkas Prof Khariri. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: